Bencana Longsor di Pasirmunjul: Puluhan Rumah Retak, Tiga Rusak Parah

Rumah warga terdampak pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Purwakarta/taktis.co

Senin, 19 Mei 2025, fajar baru saja menyingsing di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta. Namun, kedamaian pagi itu sirna oleh suara gemuruh tanah yang runtuh.

Sekitar pukul 04.00 WIB, tanah di sekitaran tebing Kampung Cigintung, RT 08 RW 06, amblas. Puluhan rumah warga terdampak, dinding-dindingnya merekah, membentuk garis-garis hitam yang menganga seperti luka menganga di permukaan bangunan. Bau tanah basah dan aroma ketakutan memenuhi udara.

Bukan hanya satu kali, bencana itu berlanjut. Longsor susulan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, menambah kepanikan warga. Hampir seluruh rumah di kampung itu mengalami kerusakan, retakan-retakan menghiasi tembok-temboknya.

Tiga rumah diantaranya mengalami kerusakan terparah. Dindingnya ambruk, atapnya miring, dan pondasinya tak lagi kokoh. Rumah-rumah itu, tak lagi layak huni.

Bayangan keputusasaan tergambar jelas di wajah Ujang Ali, salah satu warga yang rumahnya hancur. Suaranya terdengar berat saat ia menceritakan kejadian nahas itu melalui sambungan telepon.

“Kejadian longsornya saat subuh, sekitar pukul 04.00 WIB, kemudian terjadi lagi longsor susulan tadi pagi pukul 07.00 WIB. Satu kampung hampir kena semua, retak-retak dan ada 3 rumah yang kerusakannya cukup parah. Malah rumah yang saya tempati yang paling parah dan sudah tidak bisa ditempati lagi,” ujarnya.

Rumah Ujang, yang menjadi korban terparah, kini hanya menyisakan puing-puing. Ia dan keluarganya kini kehilangan tempat berteduh, terpaksa mengungsi sementara dan berharap uluran tangan pemerintah.

Harapannya sederhana, mendapatkan bantuan untuk membangun kembali rumahnya yang telah hancur lebur. Suasana mencekam dan keprihatinan mendalam menyelimuti Kampung Cigintung.

Jejak longsor yang masih terlihat jelas, menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan di hadapan kekuatan alam. Di balik reruntuhan bangunan, tersimpan harapan akan bantuan dan kepedulian dari pemerintah dan masyarakat luas.

Hingga naskah ini dibuat, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak pemerintahan setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *