Kasus Bullying di MTsN Purwakarta Ramai Disorot Netizen

Tangkapan layar komentar pada IG @urangpurwakarta_

Isu dugaan bullying dan kekerasan fisik di MTsN di Purwakarta mencuat setelah akun komunitas lokal @urangpurwakarta_ mengunggah postingan tentang laporan orang tua siswa yang mengaku anaknya menjadi korban kekerasan di sekolah tersebut.

Dalam unggahan itu, admin menuliskan bahwa orang tua siswa melapor usai anaknya mengalami luka dan trauma akibat tindakan kekerasan teman sekelasnya. Postingan tersebut langsung ramai dibanjiri komentar dari warganet. Banyak di antaranya mengaku pernah menjadi korban atau saksi kejadian serupa di sekolah yang sama.

“Saya dulu korban dipukulin di MTS itu, 97, lebih dari 8 orang yang mukulin tanpa sebab,” tulis akun @radenabiyasa.

“Alumni dibully sekelas beserta gurunya. Traumanya sampai sekarang,” komentar akun @rirink_15.

“Liat berita ini serasa membuka luka lama, aku dulu di sekolah di sini sampai pindah gara-gara di-bully salah satu guru di depan kelas,” tulis akun @ariskhatla.

Beberapa komentar juga menyinggung minimnya tindakan tegas dari pihak sekolah, bahkan ada yang menuduh sekolah menutup-nutupi kasus tersebut.

“Yang pacaran sama murid juga gak dikeluarin ya kan,” sindir akun @americanlolita_.

“Udah dari jaman saya kayak gini mah,” komentar akun @slmnarfn, menunjukkan dugaan bahwa persoalan serupa sudah lama terjadi.

Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Jumat malam (3/10/2025) di kamar asrama sekitar pukul 23.00 WIB, di luar jam pengawasan pengurus. Pihak korban dan pelaku beserta orang tua masing-masing telah dipertemukan untuk mediasi. Pihak sekolah juga menyatakan akan melakukan pendampingan kepada pelaku maupun korban pascakejadian.

Unggahan @urangpurwakarta_ juga menyoroti pentingnya pendampingan psikologis bagi korban, serta dorongan agar pihak sekolah dan instansi terkait bertindak lebih serius menanggapi laporan kekerasan di lingkungan pendidikan.

Warganet berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengawasan dan perlindungan siswa. “Sekolah seharusnya tempat tumbuh, bukan tempat takut,” tulis akun @rirink_15, komentar yang banyak disukai pengguna lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *