Antara Aku, Pijar, dan Beasiswa: Kisah Inspiratif Andreana dari KPM PKH Purwakarta  

Andreana Muhammad dalam acara Gebyar PKH 2025 Kabupaten Purwakarta/taktis.co

Andreana Muhammad, seorang putra dari keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Purwakarta, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang melalui perjalanan pendidikannya yang penuh liku. Dalam acara Gebyar PKH Kabupaten Purwakarta yang meriah pada 24 September 2025 lalu, Andreana berbagi kisah perjuangannya yang mengharukan dan memotivasi.

Sebagai anak kedua dari enam bersaudara, Andreana tidak pernah menyerah pada keterbatasan ekonomi yang membelit keluarganya. Walaupun sang ibu hanya mengenyam pendidikan hingga SD dan ayahnya hingga SMP, semangatnya untuk meraih pendidikan tinggi tak pernah padam. Perjalanan kuliahnya dimulai pada tahun 2018, ketika ia bergabung dengan bimbingan belajar “Pijar” (Mampir Belajar), sebuah inisiatif dari seorang pendamping PKH Kabupaten Purwakarta.

Andreana, yang merupakan lulusan pondok pesantren, awalnya merasa asing dengan dunia perkuliahan. Namun, berkat kesabaran dan bimbingan dari tim Pijar, ia berhasil meraih impiannya untuk kuliah di jurusan Kimia, Institut Teknologi Sumatera di Provinsi Lampung, melalui beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).

“Awalnya, dunia perkuliahan terasa begitu jauh dan asing bagi saya. Tapi berkat Pijar, saya mendapatkan informasi dan persiapan yang sangat berharga untuk menembus perguruan tinggi,” kenang Andreana.

Dengan berbekal semangat membara dan tekad yang tak tergoyahkan, Andreana memberanikan diri merantau ke Lampung. Ia menjalani kehidupan perkuliahan dengan penuh perjuangan, mencari berbagai peluang untuk menopang studinya. Ia bahkan rela tinggal di masjid dan menjadi pengemudi ojek online demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saya melakukan semua itu demi mengubah nasib keluarga saya. Saya ingin membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah tembok penghalang untuk meraih cita-cita,” tegasnya dengan penuh semangat.

Kini, Andreana tercatat sebagai mahasiswa S2 jurusan Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2025. Ia tak segan berbagi tips tentang manajemen keuangan beasiswa, agar mahasiswa lain dapat melewati masa perkuliahan tanpa kesulitan berarti.

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pendamping PKH Purwakarta yang telah membimbing dan mengantarkan saya hingga titik ini,” ungkap Andreana dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Adi Setiawan, pendiri Pijar, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak sejak tahun 2018. Ia secara khusus berterima kasih kepada koordinator PKH Kabupaten Purwakarta, Kang Agus, dan Ibu Eka, Kabid yang selalu memberikan ruang bagi para pendamping di setiap kecamatan untuk berinovasi dan berkreasi.

“Alhamdulillah, tahun ini Pijar dapat menjalin kerja sama dengan Rumah Tahfidz Quran Jatiluhur dan didukung oleh Karang Taruna Desa Bunder. Kami berharap, ke depannya akan lahir Andrea-Andrea lainnya yang dapat menjadi agen perubahan di keluarga mereka,” harap Adi Setiawan.

Pada kesempatan yang sama, Adi Setiawan menerima penghargaan sebagai pendamping penggerak pendidikan Kabupaten Purwakarta. Ia mendedikasikan penghargaan tersebut untuk seluruh pendamping PKH yang telah berjuang tanpa lelah untuk mengadvokasi anak-anak KPM agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan memutus rantai kemiskinan keluarga.

Agus, koordinator PKH Kabupaten Purwakarta, menambahkan bahwa semua upaya yang dilakukan di tingkat kabupaten adalah untuk mengoptimalkan potensi daerah dan memperluas jaringan kemitraan. Ia berharap, Gebyar PKH yang diadakan setiap tahun dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pendampingan KPM dan memotivasi SDM PKH Purwakarta untuk terus berjuang dan berinovasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *