Ajengan Anom Deklarasi untuk Anne Ratna: Politik dan Misi Purwakarta Cantik

taktis.co – Hari itu, di Teras Samara Nala Coffee, suasana terasa berbeda. Bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi diskusi mendalam—Mubahatsah Siasah, istilah yang tak sembarang digunakan. Diskusi tentang politik dalam perspektif Islam ini menjadi saksi deklarasi penting dari ratusan Ajengan Anom, para kyai muda dari 17 kecamatan di Purwakarta. Mereka, yang tergabung dalam Barisan Ajengan Anom (Banom), resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Anne Ratna Mustika dan Budi Hermawan di Pilkada Purwakarta 2024.

Sekitar pukul 14.05 WIB, Anne tiba di lokasi. Sambutan sholawat menggema dari para kyai muda, menciptakan suasana religius yang kental. Meskipun bernuansa politik, nuansa pesantren dan ajaran Islam terasa menyelimuti seluruh ruangan. Yogie Mochamad, koordinator Banom, menyebut pertemuan ini bukan sekadar deklarasi, tetapi juga bentuk ikhtiar dalam mencari pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman dengan nilai-nilai Islam.

“Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan manusia dengan sesamanya dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi,” ujar Kang Yogie. Baginya, Pilkada kali ini bukan hanya urusan memilih kepala daerah, tetapi bagaimana memilih pemimpin yang memahami kompleksitas persoalan kontemporer.

*Mencari Pemimpin di Era Globalisasi*

Mubahatsah Siasah menjadi arena para Ajengan Anom untuk mengkaji tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam di era globalisasi. Di tengah arus perubahan yang begitu cepat, para kyai muda ini menyadari bahwa umat Islam perlu merespons dengan bijak, tanpa meninggalkan akar spiritualnya.

“Ini adalah langkah kami untuk mencari solusi atas berbagai masalah umat. Kita hidup di masa yang penuh tantangan, tetapi juga penuh peluang,” ujar Kang Yogie. Diskusi politik ini lebih dari sekadar taktik untuk memenangkan pemilu. Ini tentang bagaimana menemukan jalan yang benar sesuai dengan prinsip Islam dalam menghadapi modernitas dan globalisasi.

Dalam dialog itu, Anne menyambut baik masukan dan pandangan yang diberikan oleh para ajengan. Ia memahami betul bahwa politik yang dijalani di Purwakarta harus selalu berpijak pada nilai-nilai keislaman yang kuat.

*Purwakarta Cantik: Bukan Sekadar Slogan*

Anne kemudian berbicara tentang misinya. “Purwakarta Cantik” adalah slogan yang ia usung, namun jelas, bagi Anne, slogan ini bukan sekadar kata-kata indah. Ia ingin memastikan Purwakarta menjadi daerah yang tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga kemajuan sumber daya manusia dan keadilan sosialnya.

“Purwakarta Cantik memiliki arti mendalam,” jelas Anne. “Cerdas—masyarakat Purwakarta harus memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan mampu bersaing. Akuntabel—pemerintah harus transparan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Nyantri—kita tidak boleh melupakan nilai-nilai agama dan budaya lokal yang luhur.”

Dengan penuh keyakinan, Anne menguraikan makna di balik setiap huruf dalam “Cantik”. Mulai dari transparansi pemerintahan, inovasi di berbagai bidang, hingga kredibilitas pemimpin. Ia menekankan, semua elemen ini harus berjalan bersama untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berakar pada nilai-nilai moral yang kuat.

“Ini bukan hanya soal keindahan alam atau fisik, tapi bagaimana kita membangun manusia yang berdaya saing, pemerintahan yang bersih, dan lingkungan yang lestari,” tegasnya.

*Langkah Nyata Menuju Purwakarta Cantik*

Anne tak hanya berhenti pada retorika. Ia memaparkan langkah-langkah konkret yang telah dan akan ia lakukan untuk mewujudkan visi “Purwakarta Cantik”. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu prioritas utama, dengan pembangunan sekolah berkualitas, pemberian beasiswa, dan peningkatan kompetensi guru.

“Infrastruktur juga menjadi perhatian. Kita telah membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Anne. “Selain itu, kami juga memperhatikan kelestarian lingkungan dengan melakukan penghijauan, mengelola sampah, dan melestarikan sungai-sungai yang ada.”

Dalam sektor ekonomi, Anne menyebutkan upaya untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pengembangan UMKM. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, ia yakin visi “Purwakarta Cantik” akan terwujud.

*Dukungan Solid dari Ajengan Anom*

Deklarasi dukungan dari ratusan Ajengan Anom ini jelas menjadi dorongan besar bagi Anne dan timnya. Para kyai muda ini melihat Anne sebagai sosok pemimpin yang tak hanya mengerti politik, tetapi juga memahami pentingnya menjaga nilai-nilai Islam di tengah arus globalisasi.

Yogie menambahkan bahwa Barisan Ajengan Anom merasa Anne adalah figur yang bisa diandalkan untuk melanjutkan pembangunan Purwakarta. “Kami mendukung Anne Ratna Mustika karena beliau tidak hanya punya visi yang jelas, tetapi juga karena keselarasan antara apa yang beliau perjuangkan dengan ajaran Islam yang kami yakini.”

Dengan dukungan tersebut, Anne Ratna Mustika kini melangkah semakin mantap menuju Pilkada Purwakarta 2024. Deklarasi di Teras Samara Nala Coffee ini menjadi penegasan bahwa kehadiran kyai-kyai muda di belakangnya bukan hanya simbolis, melainkan sebuah komitmen untuk bersama-sama membangun Purwakarta yang lebih baik—Purwakarta Cantik.

Di akhir acara, Anne menegaskan kembali bahwa dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, khususnya dari komunitas pesantren, Purwakarta bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai moral dan agama. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *