taktis.co – Sona Maulida Roemardhie kini tampil dalam Pilkada 2024, maju sebagai Wakil Bupati Purwakarta. Berbekal pengalaman dan komitmennya sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purwakarta, Kang Sona telah menunjukkan kapasitas kepemimpinannya yang didasarkan pada kecerdasan, religiusitas, empati, dan ketulusan.
Pencalonannya membawa harapan bagi masyarakat yang menginginkan pemimpin yang peduli, membumi, serta berintegritas dalam membangun Purwakarta.
Gaya kepemimpinannya yang khas meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang yang bekerja dengannya. Di mata mereka, Kang Sona adalah pemimpin yang berbeda, terorganisir dan teliti, namun tetap memberikan ruang bagi orang-orang di sekelilingnya untuk berkembang.
Dalam setiap langkahnya, Haji Sona memperlihatkan kepercayaan penuh kepada timnya. Ia tidak memimpin dengan cara mendikte atau mengekang, tetapi justru memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk berinovasi, mencoba hal-hal baru, dan membuat keputusan sendiri. Gaya kepemimpinan ini membuat timnya merasa dipercaya dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Sona bukanlah tipe pemimpin yang mengontrol segalanya. Sebaliknya, ia benar-benar mendengarkan pendapat dari setiap orang di timnya. Setiap ide dan masukan dihargai, dan setiap anggota timnya diberi kesempatan untuk berkembang. Hal ini yang membuat banyak orang merasa bahwa kepemimpinan, ia lebih dari sekadar menyelesaikan tugas, namun juga tentang memahami peran dalam visi yang lebih besar.
Di bawah kepemimpinannya, setiap anggota tim merasa kontribusi mereka penting untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan Sona Maulida mengingatkan kita pada gaya tokoh-tokoh besar yang memimpin dengan pendekatan kemanusiaan dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya.
Dalam teori kepemimpinan, gaya yang diterapkan Sona sangat dekat dengan teori kepemimpinan transformasional. Pemimpin tidak hanya berfokus pada tugas dan hasil, tetapi juga menginspirasi serta memotivasi tim untuk mencapai potensi tertinggi. Teori ini menekankan pentingnya visi, komunikasi yang baik, serta pemberdayaan individu, semua hal yang terlihat dalam kepemimpinannya.
Ketika berbicara tentang sosok Haji Sona, satu hal yang sering ditekankan oleh orang-orang yang mengenalnya adalah ketulusan hatinya dalam memimpin. Ia membangun dengan hati yang tulus dan kepercayaan penuh pada setiap orang yang bekerja bersamanya. Dalam setiap keputusannya, terlihat bahwa ia tidak sekadar mengejar hasil, tetapi juga memberdayakan orang-orang di sekitarnya.
Menurut Agus Sanusi, Fungsionaris PKB Purwakarta, Sona Maulida.layak dipilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta karena ia seorang pemimpin yang memiliki visi besar dan mampu menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Pendekatannya yang terbuka dan hatinya yang tulus telah menunjukkan bahwa kepemimpinannya bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga memberdayakan warga Purwakarta. Purwakarta membutuhkan sosok seperti Sona untuk terus maju, baik secara fisik, sosial, maupun spiritual.
Inilah kualitas kepemimpinan yang menurut banyak orang sangat dibutuhkan untuk masa depan Purwakarta. Sona Maulida Roemardhie adalah seorang pemimpin yang memberdayakan, pemimpin yang membangun dengan hati, dan itulah yang membuatnya berbeda.