“Bagaimana bisa menjangkau daerah-daerah lain di luar Jawa kalau yang dekat pembangkit listrik Waduk Jatiluhur dan Cirata saja tidak ada listriknya?” ujar Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka pada Rapat Komisi VI yang diposting akun medsosnya, belum lama ini.
Faktanya, sebuah ironi menganga di Kabupaten Purwakarta. Di tengah keberadaan pembangkit listrik raksasa seperti Waduk Jatiluhur dan Cirata, masih ada 1.345 kepala keluarga (KK) tersebar di 27 desa pada 5 kecamatan yang hidup tanpa akses listrik.
Lalu, bagaimana dengan program light up the dream yang secara harfiah berarti menyalakan mimpi. Dalam konteks program bantuan listrik dari PLN, ini memiliki arti khusus. Program Light Up The Dream bertujuan untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat yang kurang mampu, sehingga mereka bisa menikmati listrik di rumah dan dapat mewujudkan impian mereka.
Bayangkan, kegelapan masih menyelimuti kehidupan mereka, sementara sumber energi besar berada begitu dekat. Ini bukan sekadar masalah akses, tetapi juga keadilan dan pemerataan pembangunan.
Keberadaan pembangkit listrik seharusnya menjadi berkah bagi masyarakat sekitar, bukan malah menjadi ironi. Ketimpangan ini menyoroti pentingnya pemerataan infrastruktur, khususnya akses energi listrik, sebagai fondasi pembangunan yang berkeadilan.
Data yang diungkap wakil rakyat yang ngetop dengan panggilan Oneng itu menyebutkan ada 1.345 Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) listrik yang tersebar di 27 desa pada 5 kecamatan yang belum teraliri listrik menjadi bukti nyata betapa mendesaknya permasalahan ini.
Program Light Up the Dream berubah menjadi lelucon pahit, mimpi masyarakat dibiarkan tenggelam dalam kegelapan. Angka tersebut bukanlah sekadar statistik, melainkan representasi dari kehidupan nyata masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Mereka menanti penerangan, menanti kesempatan untuk berkembang, menanti keadilan yang seharusnya telah menjadi hak mereka.
Seruan listrik untuk desa bukan hanya sekedar tagar, melainkan representasi dari harapan dan impian masyarakat Purwakarta. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan PLN, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan akses listrik bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Program-program yang telah dialokasikan menjadi langkah awal yang baik, namun implementasinya harus dijalankan secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa listrik benar-benar menyinari kehidupan masyarakat di desa-desa tersebut. Keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab PLN, tetapi juga tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan Indonesia yang terang dan maju.
Yuslipar
Penulis adalah Koordinator Forum Komunikasi Jurnalis Purwakarta (Fokus JP).