taktis.co – Selama dua kali Pilpres, 2014 dan 2019. Purwakarta merupakan basis pemilih Prabowo bahkan itu tak terbendung menguat di 2019.
Apa yang menjadi catatan adalah, pada 2019 ada pergeseran politik elit di Purwakarta yang ternyata tidak berpengaruh terhadap perolehan suara Prabowo, buktinya Jokowi tetap kalah di Purwakarta walau didukung partai penguasa berserta para elitnya.
Diprediksi, pada Pilpres 2024 akan terjadi lagi pergeseran. Prabowo yang tadinya mewakili suara umat Islam dan kelompok oposisi, hari ini ia menjelma bagian dari oligarki politik bahkan dinasti politik Jokowi. Sosok Anies Baswedan lah yang hari ini justru dianggap mewakili kelompok Islam dan oposisi.
Wajar jika kemudian ceruk pemilih Anies sangat beririsan dengan pendukung Prabowo. Sejumlah hasil survei bahkan menunjukan ada pola dimana ketika suara Prabowo turun, di situ suara Anies naik. Begitupun sebaliknya.
Persoalannya di Purwakarta pergeseran itu baru terjadi dilevel elit yang memang melek secara politik. Dan dari pengalaman kita tahu pergeseran elit ini belum tentu diikuti pemilih di bawah.
Secara pribadi saya bahkan melakukan survey dengan bertanya langsung ke masyarakat. Hasilnya hanya 3 dari 15 responden yang menyebut nama Anies Baswedan ketika ditanya “Siapakah capres pada pemilu 2024?”. Artinya masyarakat Purwakarta belum mengenal Anies Baswedan.
Persoalan kedua resistensi terhadap Anies Baswedan dikalangan Nahdiyin di Purwakarta ternyata masih tinggi. Kelompok Nahdiyin ini secara politik cenderung cair tapi ketika bicara Anies Baswedan mereka resisten.
Saya bicara fakta dan secara politik ini mengkhawatirkan. Sebab kemenangan Prabowo bagaimana pun akan menjadi kemenangan oligarki dan dinasti politik.
Sekilas itu tampak sebagai persoalan politik nasional. Akan tetapi secara politik kemenangan dinasti politik dilevel nasional bisa memberikan kepercayaan diri bagi para aktor lokal untuk melakukan hal yang sama termasuk di Purwakarta.
Dan kita masyarakat Purwakarta perlu sadar bahwa memenangkan Anies Baswedan di Purwakarta artinya kita melawan dinasti politik bukan hanya dilevel nasional tapi juga di Purwakarta. Sebaliknya, memenangkan Prabowo berarti mendukung dan melanggengkan dinasti politik secara nasional termasuk Purwakarta.
Untuk itu mari kita bekerja bersama-sama memenangkan Anies Baswedan khususnya di Purwakarta. Sebab kemenangan Anies adalah kemenangan kita atas dinasti politik. Bukan hanya dilevel nasional namun juga di Kabupaten Purwakarta.
*Agus Sanusi*
Penulis adalah Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Kabupaten Purwakarta. ***