taktis.co – Pengunduran diri Farah Huriyyah Permata Arafah dari jabatannya sebagai ahli gizi di Satuan Pelayanan dan Pengembangan Gizi (SPPG) 5 Ciseureuh telah ditanggapi oleh Kepala SPPG 5 Ciseureuh, M. Ray Fauzan, dengan menunjuk Resti Nuryanti dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penggantinya.
Selain penunjukan ahli gizi baru, jajaran SPPG 5 Ciseureuh juga berkomitmen untuk melakukan perbaikan dalam operasional dapur makanan bergizi gratis (MBG). Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap isu-isu yang diangkat oleh Farah Huriyyah Permata Arafah saat pengunduran dirinya, belum lama ini.
“Meskipun apa yang disampaikan saudari Farah tidak sepenuhnya benar, kami akan melakukan perbaikan secepatnya, termasuk meningkatkan komunikasi yang dinamis dengan para penerima manfaat,” ujar Ray kepada awak media pada hari Selasa, 2 Desember 2025.
Ray juga mengklarifikasi terkait isu kualitas air yang digunakan dalam operasional dapur. Ia menegaskan bahwa SPPG 5 Ciseureuh sejak lama telah menggunakan air dalam kemasan galon untuk memastikan kebersihan dan keamanan konsumsi. “Jadi, persoalan air kotor sebenarnya tidak ada. Kami menggunakan air dalam kemasan,” tegasnya.
Sementara itu, Mitra SPPG 5 Ciseureuh, Pepta Triansyah, mengungkapkan kekecewaannya atas pengunduran diri sepihak yang dilakukan oleh ahli gizi tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak mitra.
Pepta menambahkan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap masukan dan saran untuk perbaikan dapur MBG ke depannya. “Pihak mitra berkomitmen untuk selalu merespons cepat setiap keluhan yang datang dari penerima manfaat,” ujar Pepta.
Dengan adanya penunjukan ahli gizi baru dan komitmen perbaikan dari SPPG 5 Ciseureuh, diharapkan operasional dapur MBG dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi para penerima manfaat di wilayah Ciseureuh dan sekitarnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan hak jawab yang disampaikan oleh SPPG 5 Ciseureuh sebagai tanggapan atas informasi yang beredar terkait pengunduran diri ahli gizi dan operasional dapur MBG.








