Setelah Keluhkan Menu MBG Tak Layak, Warga Salem Ditekan Minta Maaf Oleh SPPG dan Aparat?

Ilustrasi/AI

taktis.co – Suasana di Desa Salem sempat terasa tegang setelah warga yang sebelumnya mengeluhkan dugaan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak layak konsumsi dihubungi langsung oleh sejumlah pihak.

Keluhan yang semula hanya ditujukan sebagai perhatian orang tua murid ternyata mencuat ke publik, dan tak lama kemudian, narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengaku didatangi oleh pihak Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) beserta aparat.

Kedatangan kelompok tersebut, menurut pengakuan narasumber kepada wartawan, bertujuan untuk meminta klarifikasi atas keluhan yang disampaikannya terkait kualitas makanan yang diberikan melalui program MBG.

“Mereka datang meminta saya klarifikasi,” ujarnya kepada awak media, Sabtu, 20 Desember 2025.

Namun, pertemuan yang diharapkan sebatas pembahasan masalah ternyata melampaui itu. Narasumber mengaku bahwa ia juga diminta untuk menyampaikan permintaan maaf dan diarahkan untuk datang langsung ke dapur tempat makanan MBG dibuat.

“Saya diminta minta maaf dan disuruh datang ke dapur,” katanya dengan nada yang menunjukkan perasaan terkejut.

Situasi tersebut membuat narasumber merasa tertekan. Ia menilai kehadiran aparat berseragam dalam proses klarifikasi memberi beban psikologis, meskipun menegaskan bahwa tidak ada ancaman secara verbal yang disampaikan. “Saya kaget, karena yang datang bukan hanya dari SPPG, tapi juga ada polisi dan tentara,” ungkapnya.

Meskipun merasa tertekan, narasumber kembali menegaskan bahwa keluhan yang disampaikannya murni berasal dari kepedulian sebagai orang tua murid terhadap kondisi makanan yang dikonsumsi anak-anak, bukan untuk menyerang pihak tertentu atau menolak program MBG secara keseluruhan.

“Padahal, saya hanya menyampaikan apa yang anak-anak rasakan dan apa yang saya lihat sendiri. Tidak ada niat menjatuhkan siapa pun,” ujarnya.

Selain itu, narasumber juga menyebutkan bahwa sebagian warga lain di Desa Salem sebenarnya memiliki keluhan serupa terkait kualitas makanan MBG, namun memilih untuk tetap diam.

Setelah kejadian kedatangan pihak SPPG dan aparat tersebut, mereka bahkan makin khawatir akan dampak yang mungkin ditimbulkan jika berbicara. “Banyak yang sebenarnya mengeluh juga, tapi setelah kejadian ini, mereka makin takut bicara,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG maupun aparat terkait mengenai maksud dan tujuan sebenarnya dari kedatangan tersebut. Redaksi membuka ruang klarifikasi dan hak jawab bagi seluruh pihak yang disebutkan dalam pemberitaan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *