Dishub Purwakarta Fasilitasi Trayek DAMRI Perintis Sadang-Wanakerta, Dorong Mobilitas dan Kurangi Kemacetan

DAMRI Perintis Sadang-Wanakerta/Nana Suryana

Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta resmi memfasilitasi pengoperasian trayek angkutan umum DAMRI Perintis yang melayani rute Sadang-Wanakerta. Trayek ini hadir sebagai solusi transportasi publik yang diharapkan mampu mendukung mobilitas warga sekaligus menghidupkan aktivitas ekonomi di sepanjang jalur tersebut.

Sebelum resmi beroperasi, Dishub telah melalui sejumlah proses penting, seperti sosialisasi dan koordinasi dengan pihak kepolisian, pengelola Kota Bukit Indah (KBI), dan Organda Purwakarta. Hasil kolaborasi lintas pihak ini menjadi dasar terbentuknya kesepakatan trayek baru ini.

Meski awalnya direncanakan mulai beroperasi sejak Januari 2025 dengan tiga armada, realisasi pengoperasian baru bisa dilakukan pada 29 April 2025. Hal ini terjadi akibat efisiensi anggaran, yang juga berdampak pada jumlah armada yang dikurangi menjadi dua unit saja pada tahap awal.

Menurut Kasi Lalu Lintas Dishub Purwakarta, Hendra Hendriyawan, trayek ini melayani rute dari Jembatan Sadang hingga Kota Bukit Indah Wanakerta. “Harapannya, jalur ini bisa kembali hidup dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar,” kata Hendra, Selasa 29 April 2025.

Jalur Sadang – Wanakerta selama ini dikenal rawan kemacetan pada jam-jam sibuk, terutama saat keberangkatan dan kepulangan karyawan pabrik, yakni sekitar pukul 06.00–07.30 pagi dan 16.00–17.30 sore. Volume kendaraan pribadi dan kendaraan operasional industri meningkat tajam di waktu tersebut.

Dengan hadirnya DAMRI Perintis, Dishub berharap masyarakat, termasuk karyawan pabrik, dapat beralih menggunakan transportasi umum demi mengurangi beban lalu lintas.

Hendra juga menambahkan bahwa sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan jauh hari sebelum peluncuran. Salah satu bentuknya adalah dengan pemasangan banner informasi di Pool DAMRI Wanakerta, yang dilakukan satu minggu sebelum proyek uji coba dimulai. Langkah ini bertujuan agar masyarakat lebih siap dan mengetahui jadwal serta manfaat dari layanan ini.

Terkait tarif, pihak DAMRI menetapkan ongkos perjalanan sekitar Rp5.000, tergolong murah untuk menjangkau dua kawasan strategis tersebut. Selain mendukung aktivitas warga, kehadiran bus perintis ini juga diharapkan dapat mengurangi tingkat polusi dan kemacetan yang kerap terjadi di jalur tersebut.

Hendra juga menyampaikan harapannya agar ke depan layanan ini bisa beroperasi hingga malam hari, tidak hanya untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat seperti pekerja shift malam, tetapi juga agar jalur Sadang-Wanakerta yang cenderung sepi saat malam dapat kembali hidup dan lebih aman bagi masyarakat sekitar. (Nana Suryana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *