taktis.co – Sekretaris Fraksi PKB DPRD Purwakarta, Hilmi Sirojul Fuadi, menyampaikan pandangan kritis terkait postur anggaran dalam RAPBD Perubahan 2024.
Dalam rapat paripurna RAPBD Perubahan 2024 bersama pemerintah daerah, Hilmi menggarisbawahi dua isu utama yang menjadi perhatian fraksinya, yaitu penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan belanja pegawai yang signifikan.
Dalam pernyataannya, Hilmi menyoroti penurunan PAD yang mencapai Rp 33,01 miliar. Penurunan ini, menurutnya, terutama disebabkan oleh berkurangnya penerimaan dari sektor pajak daerah. “Kami prihatin dengan penurunan ini, karena PAD merupakan sumber utama yang menunjang kemandirian fiskal daerah,” ungkapnya.
Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengoptimalkan potensi pajak. Langkah-langkah yang dimaksud termasuk memperbaiki sistem pengelolaan pajak, meningkatkan kesadaran wajib pajak, dan mendorong digitalisasi pembayaran pajak.
Di sisi lain, Fraksi PKB juga memperhatikan adanya peningkatan belanja pegawai yang mencapai Rp 39,58 miliar, serta belanja jasa sebesar Rp 47,91 miliar.
Hilmi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara belanja pegawai dan belanja publik, terutama pada sektor-sektor esensial seperti pendidikan dan kesehatan.
“Belanja pegawai yang meningkat harus diikuti dengan peningkatan produktivitas dan kinerja ASN, agar pelayanan publik semakin optimal,” tegas Hilmi.
Sebagai cucu dari almarhum KH. Adang Badrudin, atau yang dikenal sebagai Abah Cipulus, tokoh yang sangat dihormati di kalangan NU dan PKB, Hilmi memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
Sosok Hilmi membawa nilai-nilai yang diwariskan dari kakeknya, yang selama ini menjadi panutan dalam dunia politik dan keagamaan di Purwakarta.
Pandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi PKB ini menunjukkan komitmen partai untuk terus mendorong transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi anggaran, demi kesejahteraan masyarakat Purwakarta.