Festival Gandrung Mulasara 2025: Purwakarta Dorong Inovasi Pendidikan Berbasis Tatanen di Bale Atikan

Dede Supendi/taktis.co

taktis.co – Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Self Learning Institute (SLI) resmi telah menyelenggarakan Festival Gandrung Mulasara Tahun 2025, sebuah agenda strategis yang bertujuan untuk mengapresiasi inovasi dan kreativitas satuan pendidikan dalam implementasi Program Tatanen di Bale Atikan (TdBA).

Kegiatan yang berlangsung pada 29-30 Desember 2025 ini diadakan di kawasan Komplek SKB Kabupaten Purwakarta, Jalan Purnawarman Timur, Sindangkasih.

Dalam keterangannya, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. Dede Supendi, M.Pd, menyatakan bahwa festival ini menjadi ruang apresiasi sekaligus forum kurasi produk dan praktik baik satuan pendidikan dalam bidang pangan sehat, minuman alami hasil fermentasi, serta produk ramah lingkungan.

“Selain itu, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kesadaran hidup sehat, kemandirian pangan, dan kepedulian ekologis di lingkungan sekolah,” ungkapnya melalui pernyataan tertulis yang diterima awak media pada Selasa, 30 Desember 2025.

Dengan mengangkat tema “Manusa Linuhung Mulasara jeung Guguru ka Alam Ciptaan”, Festival Gandrung Mulasara 2025 menegaskan komitmen Kabupaten Purwakarta dalam membangun karakter peserta didik yang berbudaya, berakhlak, dan selaras dengan alam.

“Tema ini mencerminkan filosofi TdBA yang menempatkan alam sebagai sumber pembelajaran utama dan budaya Sunda sebagai identitas pendidikan daerah,” jelas Kang Dede.

Selama dua hari pelaksanaan, festival diikuti lebih dari 390 peserta dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rangkaian kegiatan meliputi seminar, lokakarya tematik, demonstrasi praktik, serta pameran produk inovasi.

Beberapa kegiatan yang diadakan antara lain Seminar Gastronomi Sunda oleh Dr. Riadi Darwis, Workshop Merangkai Bunga, Workshop Minuman Fermentasi, Workshop Eco Print, Workshop Dances of Universal Peace, Workshop Extended Vocal Activation, dan Workshop Fun Games for Learning. Seluruh kegiatan berlangsung di area Galeri Mandalakarsa, Mandalawangi Hall, Area Rumput, dan Area Terracotta.

Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi kurasi dan penilaian stan kecamatan oleh tim TdBA. Produk yang dikurasi meliputi kategori makanan sehat, minuman fermentasi, serta produk ramah lingkungan.

Bupati Purwakarta yang diwakili oleh Asisten Daerah Bidang Administrasi Umum Mochamad Arif Budiman, SP, MM, beserta Kepala OPD, Camat, dan jajaran tamu VVIP lainnya turut hadir meninjau pameran sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekosistem pembelajaran berbasis kearifan lokal.

Kegiatan ini diselenggarakan berdasarkan sejumlah landasan regulasi, antara lain Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 103 Tahun 2021 tentang Tatanen di Bale Atikan dan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 49 Tahun 2025 tentang Kurikulum Muatan Lokal TdBA. Regulasi tersebut memastikan bahwa Festival Gandrung Mulasara berjalan secara akuntabel, terukur, dan sesuai sasaran.

Menurut Kang Dede, melalui festival ini, Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi satuan pendidikan, memperkuat budaya hidup sehat dan ramah lingkungan, menghasilkan standar praktik baik yang dapat direplikasi di seluruh sekolah, serta mendukung ketahanan pangan sekolah berbasis sumber daya lokal.

“Festival Gandrung Mulasara 2025 ditutup dengan pengumuman pemenang lomba tingkat kecamatan, diikuti prosesi foto bersama seluruh panitia, peserta, dan jajaran Dinas Pendidikan. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini,” demikian Doktor Dede Supendi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *