Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, pada Minggu, 28 September 2025, menjadi saksi sebuah fenomena yang menggembirakan. Pasar Sasagaran, dengan aroma menggoda kuliner tradisionalnya dan riuh rendah kegembiraan, berhasil menarik ribuan pengunjung untuk berwisata kuliner.
“Alhamdulillah, pengunjung hari ini sangat banyak, membludak. Saya bangga dengan keberadaan pasar ini, warga desa menjadi punya penghasilan tambahan setiap minggunya,” ungkap Tatang Taryana, Kepala Desa Dangdeur, dengan wajah berseri-seri.
Terletak di jantung Kampung Dangdeur, Pasar Sasagaran bukan sekadar tempat bertransaksi jual beli. Lebih dari itu, pasar ini adalah etalase kekayaan rasa dari berbagai kuliner tradisional Purwakarta yang mampu menggugah selera siapa saja yang datang.
Bayangkan saja, aroma sate maranggi yang dibakar dengan arang, harumnya nasi liwet yang baru matang, atau manisnya colenak yang lumer di mulut, semua berpadu menciptakan simfoni rasa yang tak terlupakan.
Pasar ini juga menjadi panggung bagi potensi wisata Purwakarta yang mempesona. Udara segar yang menyejukkan, serta keramahan penduduk desa, semua berpadu menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Pasar Sasagaran hadir selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk memperkuat fondasi ekonomi melalui pariwisata dan UMKM.
Di balik nama pasar yang unik ini, tersimpan sebuah cerita menarik tentang asal-usulnya. Tatang Taryana menjelaskan bahwa nama “Pasar Sasagaran” diambil dari nama sebuah blok di Desa Dangdeur yang sejak dahulu dikenal dengan sebutan Blok Sasagaran.
“Di lokasi ini, sejak dulu terdapat sumber air yang membentuk semacam kolam, dan oleh warga setempat disebut ‘Sasagaran’,” jelas Kang Leteng, sapaan akrab Kades Tatang Taryana.
Dengan lebih dari 40 lapak yang tersedia, warga Desa Dangdeur memiliki kesempatan untuk berkontribusi dengan menyiapkan dagangan yang dibuat di rumah masing-masing. “Ada sekitar 60 warga yang berjualan dan menitipkan dagangannya di lapak-lapak yang tersedia,” tambah Kades.
Kisah ini semakin menambah daya tarik Pasar Sasagaran. Bukan hanya sebagai pusat ekonomi lokal dan promosi wisata, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah Desa Dangdeur. Nama yang unik ini menjadi pengingat akan kekayaan alam dan kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.
Pasar Sasagaran sebelumnya telah diresmikan oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, pada Minggu, 24 Agustus 2025 lalu. Kehadirannya diharapkan menjadi denyut nadi ekonomi lokal dan magnet bagi wisatawan.
Om Zein juga menyampaikan optimisme tinggi terhadap Pasar Sasagaran. “Pasar ini adalah wujud nyata dari semangat kita untuk mengangkat potensi wisata lokal dan memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Purwakarta,” kata Om Zein.
Pasar Sasagaran diharapkan menjadi oase baru bagi para pencinta kuliner dan petualang wisata, serta menjadi rumah bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan sayap bisnis mereka.
Jika Anda mencari pengalaman wisata yang berbeda, yang menggabungkan kelezatan kuliner tradisional, keindahan alam, dan keramahan penduduk desa, maka Pasar Sasagaran adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.