Arief Muhaemin dan Nira Kania Wulandari, dua delegasi dari Kabupaten Purwakarta, telah mengharumkan nama daerahnya dengan meraih gelar Jajaka Pinilih dan Mojang Harapan 3 Jawa Barat 2025. Kemenangan ini menjadi hadiah spesial bagi perayaan Hari Jadi Purwakarta yang ke-194 dan ke-57 Kabupaten Purwakarta.
Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat ini merupakan wahana seleksi dan pengembangan generasi muda yang berkomitmen terhadap pelestarian budaya, pariwisata, dan potensi lokal.
Pada malam Grand Final di Trans Convention Center, Kota Bandung, Minggu 20 Juli 2025, Arief dan Nira memukau dewan juri dengan penampilan, pengetahuan, dan pemahaman mendalam mereka tentang budaya Jawa Barat, khususnya Purwakarta.
Arief Muhaemin, seorang mahasiswa aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan dan kebudayaan, berhasil meraih gelar Jajaka Pinilih Jawa Barat 2025, gelar tertinggi dalam ajang tersebut.
Sementara itu, Nira Kania Wulandari, mahasiswi yang aktif dalam seni tradisi dan edukasi masyarakat, memperoleh gelar Mojang Harapan 3 berkat dedikasi dan wawasannya yang luas mengenai isu sosial dan budaya.
Dalam wawancara pasca penobatan, Arief menyatakan, “Gelar ini kami persembahkan untuk seluruh masyarakat Purwakarta yang telah mendukung kami. Semoga ini menjadi semangat baru untuk terus mencintai dan mempromosikan budaya daerah.”
Nira menambahkan, “Menjadi bagian dari Mojang Jajaka Jawa Barat adalah pengalaman luar biasa. Kami ingin terus membawa semangat budaya Purwakarta ke kancah yang lebih luas,” kata Nira.
Ketua Paguyuban Mojang Jajaka Purwakarta, Ihsan Maulana dan Asda II Setda Purwakarta, turut hadir memberikan dukungan dan menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini.
“Kemenangan Arief dan Nira bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bukti nyata potensi pemuda Purwakarta yang unggul, kreatif, dan berdaya saing tinggi di tingkat provinsi. Prestasi ini semakin memperkuat posisi Purwakarta sebagai daerah yang konsisten dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal,” kata Ihsan.