Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Solo, Jawa Tengah. Kunjungan yang dilakukan pada Jumat, 18 Juli 2025 ini, menarik perhatian publik, terutama setelah ia mengunggah momen pertemuannya dengan mantan Presiden Joko Widodo melalui akun TikTok pribadinya, @bangwabup.purwakarta.
Unggahan tersebut menampilkan suasana hangat perbincangan keduanya, dengan keterangan singkat, “Alhamdulillah hari ini bang jo bisa berbincang hangat dengan bapak jokowidodo.”
Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa. Abang Ijo menekankan pentingnya membangun jejaring yang kuat, baik dengan pemerintah pusat maupun tokoh-tokoh nasional, bagi seorang pemimpin daerah.
Ia melihat pentingnya diskusi dan komunikasi yang intensif untuk menunjang program pembangunan di Kabupaten Purwakarta. Menurutnya, bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat sangat krusial dalam keberhasilan pembangunan daerah.
Pertemuan dengan mantan Presiden Jokowi, dilihat sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dan membuka peluang akses terhadap sumber daya dan program dari pemerintah pusat. Kunjungan Abang Ijo ke Solo juga memicu spekulasi publik, terutama setelah sebelumnya momen pertemuannya dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ramai diperbincangkan.
Abang Ijo sendiri menjelaskan bahwa semua pertemuan tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan dan menjalin hubungan baik, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi pembangunan Purwakarta. Ia menegaskan pentingnya networking dalam memajukan daerah yang dipimpinnya. Secara keseluruhan, kunjungan Abang Ijo ke Solo dapat diinterpretasikan sebagai upaya proaktif dalam membangun relasi dan mencari dukungan untuk pembangunan Purwakarta.
Langkah ini menunjukkan komitmennya dalam memajukan daerah melalui kolaborasi dan kerjasama yang erat dengan berbagai pihak di tingkat nasional. Strategi membangun networking yang dilakukannya, tampaknya menjadi kunci dalam upayanya untuk membawa kemajuan bagi Kabupaten Purwakarta.
Saat Abang Ijo Pamer Kedekatan, Om Zein Pilih Kerja Nyata
Di sisi lain, Rizky Widya Tama, aktivis dari Lembaga Kajian Kebijakan Publik Analitika Purwakarta, menilai pertemuan itu berakhir sebatas nongkrong politik elitis yang tak melahirkan satu pun hasil konkret untuk rakyat Purwakarta.
Menurut Rizky, disatu sisi, Bupati Purwakarta Om Zein justru menunjukkan gaya kepemimpinan yang kontras: diam-diam tapi bekerja. Fokus pada penguatan sektor pelayanan dasar, pembenahan birokrasi, hingga menjaga stabilitas fiskal daerah. Tanpa banyak gembar-gembor “silaturahmi”, programnya mulai menyasar kebutuhan riil masyarakat.
Apa yang ditawarkan Abang Ijo? Retorika klasik soal “pentingnya networking”. Tapi tanpa rencana kerja, tanpa output kebijakan, itu semua cuma ilusi. Sementara Om Zein tak sibuk pamer jejaring, tapi sibuk membenahi apa yang konkret di depan mata.
Ini bukan sekadar soal gaya, tapi soal arah kepemimpinan. Rakyat bisa membedakan mana pemimpin yang sibuk cari panggung, dan mana yang sibuk cari solusi. Om Zein mungkin tak ramai di media, tapi jejak kerjanya bisa dilihat. Abang Ijo ramai di panggung, tapi apa yang bisa dibuktikan?
“Purwakarta tidak butuh pemimpin yang sibuk berfoto dengan elite, tapi tidak punya hasil nyata untuk rakyat. Cukup satu yang pamer, sisanya harus kerja,” demikian Rizky.