Gedung Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Unpad Jatinangor menjadi saksi kolaborasi inovatif antara Perum Jasa Tirta II dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Rabu, 18 Juni 2025, sebuah sharing session bertema “Peluang Kolaboratif Riset dan PPM antara Perum Jasa Tirta II dengan Universitas Padjadjaran” digelar, mengangkat potensi ekonomi dan lingkungan dari tanaman yang selama ini dianggap sebagai gulma: eceng gondok.
Dewi Syafitri, S.T., Kepala Divisi Umum dan TJSL Perum Jasa Tirta II, dan Dr. Ir. Sondi Kuswaryan, M.S., Dosen Fakultas Peternakan Unpad, menjadi pembicara utama dalam sesi yang menarik perhatian para mahasiswa. Dewi Syafitri memaparkan komitmen Perum Jasa Tirta II dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Lebih dari sekadar bantuan bencana alam atau program akses pangan, Perum Jasa Tirta II aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari pencegahan stunting hingga pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah program pemanfaatan limbah eceng gondok. Dewi menjelaskan, eceng gondok, yang seringkali dianggap sebagai pengganggu ekosistem perairan, justru menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa jika diolah dengan tepat. Perum Jasa Tirta II, melalui mitra binaan TJSL-nya, telah berhasil berinovasi dalam mengolah eceng gondok menjadi berbagai produk bernilai tinggi.
Salah satu contohnya adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai media tanam jamur merang. Produk ini telah berhasil menembus pasar hingga ke restoran-restoran, membuktikan daya saing dan kualitasnya.
Lebih lanjut, eceng gondok juga diolah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi, bahkan dipasarkan hingga ke mancanegara. Inovasi ini bukan hanya memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Dewi juga memaparkan program TJSL lainnya, seperti produksi sayuran organik menggunakan pupuk dari limbah kotoran sapi. Langkah ini menunjukkan komitmen Perum Jasa Tirta II dalam menciptakan solusi berkelanjutan, menyatukan aspek lingkungan dan ekonomi secara harmonis.
Kolaborasi dengan Unpad diharapkan dapat memperluas cakupan riset dan pengembangan, menciptakan inovasi baru, dan memperkuat dampak positif program TJSL Perum Jasa Tirta II bagi masyarakat dan lingkungan.
Sharing session ini menjadi bukti nyata bahwa masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan, sebuah pesan inspiratif bagi para mahasiswa yang hadir.l