Bisikan Harapan di Tengah Reruntuhan Pasirmunjul: Sebuah Kisah Kebangkitan

Kunjungan KDM dipengungsian warga terdampak pergeseran tanah di Desa Pasirmunjul/taktis.co

Bayangkan: Rumah-rumah retak, tanah bergeser, dan teriakan panik memecah kesunyian Desa Pasirmunjul. Bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigintung dan Sukamulya, pada pekan lalu, telah mengubah hidup ratusan warga menjadi mimpi buruk.

Sebanyak 81 kepala keluarga (249 jiwa), termasuk anak-anak yang polos dan tak berdosa, kini sebagian mengungsi di GOR Desa Pasirmunjul, tidur beralaskan matras seadanya, membawa sisa-sisa harta benda yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan. Matahari sore menerpa wajah-wajah lelah mereka, namun di balik kesedihan, secercah harapan mulai berkilau.

Rabu, 18 Juni 2025, kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), menjadi suntikan semangat di tengah kepiluan. Bukan hanya sebagai pejabat, KDM hadir sebagai saudara, mendengarkan keluh kesah, dan merasakan langsung kepedihan yang dialami para pengungsi. Di antara tumpukan barang bekas dan aroma tanah basah, KDM menyampaikan kabar yang mengubah segalanya: relokasi total.

Pemerintah Daerah telah menyiapkan lahan seluas 1,5 hektare untuk membangun permukiman baru. Bukan sekadar janji, tetapi solusi nyata yang menjawab doa-doa terpendam. Bantuan Rp10 juta per kepala keluarga untuk biaya kontrakan dan kebutuhan hidup sehari-hari menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk mendampingi mereka melewati masa sulit.

“Hari ini kami putuskan, seluruh warga Pasirmunjul yang mengungsi akan direlokasi. Kampungnya sudah disiapkan. Sambil menunggu rumah dibangun, kami bantu biaya kontrakan dan kebutuhan hidup mereka,” kata KDM, suaranya bergetar penuh empati. Air mata haru bercampur lega membasahi pipi beberapa warga.

Sementara, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein), yang mendampingi KDM menambahkan, status tanggap darurat telah diberlakukan. Relokasi akan dilakukan ke lokasi aman, terhindar dari ancaman pergerakan tanah susulan.

“Kita ingin relokasi ini ke tempat yang benar-benar aman. Jangan sampai dipindahkan ke tempat yang juga rawan pergerakan tanah,” tegasnya, memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.

Di tengah kondisi tanah yang masih labil, Om Zein mengimbau kewaspadaan, namun juga menekankan pentingnya ketenangan. Pemerintah menjamin perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar hingga proses relokasi selesai. Kerja sama antara pemerintah daerah, BNPB, dan PVMBG memastikan penanganan bencana yang komprehensif.

Kunjungan KDM di pengungsian bukan sekadar dokumentasi, melainkan potret nyata kebersamaan dan harapan. Dari reruntuhan Pasirmunjul, kisah kebangkitan akan ditulis, sebuah bukti bahwa di tengah bencana, semangat manusia mampu mengatasi segalanya. Bisikan harapan itu kini menjadi nyanyian optimisme, mengiringi langkah menuju kehidupan baru yang lebih aman dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *