Mentari pagi menyinari Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan, Purwakarta. Muhamad Fauzan Muslih, atau Raden, pemuda 24 tahun penuh semangat, bangun dengan senyuman. Ia bukan pangeran dongeng, tapi pahlawan bagi anak muda di desanya. Kisahnya, sebuah romansa antara mimpi dan kenyataan, berawal dari kecintaannya pada game yang sering dianggap sia-sia. Namun, Raden melihat peluang di balik layar virtual itu.
Di tangan Raden, game menjadi ladang usaha yang mampu menyerap pengangguran dan memberi peluang ekonomi bagi pemuda lokal. Melalui King Agency, komunitas esports dan agensi yang ia dirikan, Raden kini mempekerjakan 20 orang sebagai “worker” yang menyediakan berbagai jasa, termasuk teman main bareng (mabar), joki game, jual beli akun, top-up game, dan penyelenggaraan event organizer esports.
Para worker ini berasal dari berbagai kecamatan di Purwakarta, seperti Darangdan, Bojong, Plered, dan Jatiluhur, dengan pendapatan rata-rata Rp2,5 juta per bulan per orang, angka yang signifikan untuk perekonomian lokal.
Raden memulai perjalanannya pada 2018, bermodalkan semangat dan visi besar untuk menjembatani anak-anak muda, khususnya lulusan sekolah, yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.

King Agency menjadi wadah bagi mereka untuk menghasilkan pendapatan sambil tetap berkecimpung di dunia game, sebelum akhirnya menemukan karir yang lebih mapan.
“Ini bukan tujuan akhir bagi mereka untuk menggantungkan hidup di sini, tapi sebagai jembatan sementara menuju pekerjaan yang lebih baik,” ujar Raden, dalam sebuah kesempatan.
Perjalanan Raden tidak lepas dari dukungan Pengurus Cabang Esports Indonesia Kabupaten Purwakarta, yang memberikan bimbingan dan dorongan untuk mengembangkan potensi esports sebagai industri yang produktif di wilayahnya.
Keberhasilan Raden juga mengubah pandangan masyarakat, termasuk orang tua para worker. Salah satu orang tua, Pak Haji Farid, yang sebelumnya melarang anaknya bermain game karena dianggap hanya hobi tanpa masa depan, kini memberikan dukungan penuh.
“Dulu saya pikir main game hanya buang waktu. Tapi setelah melihat anak saya bisa menghasilkan uang dan belajar tanggung jawab melalui King Agency, saya bangga dan mendukung dia untuk berkontribusi di bidang ini,” ungkap Pak Haji Farid dengan haru.
Sebelum menjadi pengusaha di ekosistem esports, Raden bercita-cita menjadi atlet dan pelatih esports. Namun, ia menyadari bahwa usia produktif di dunia kompetitif esports cukup singkat. Atas bimbingan mentor-mentornya, termasuk dukungan dari Pengurus Cabang Esports Indonesia Purwakarta, Raden beralih ke bidang yang lebih berkelanjutan namun tetap berada dalam ekosistem yang ia cintai.
Kini, sebagai lulusan Teknik Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) dari Politeknik Enginering Indorama Purwakarta, Raden berhasil membuktikan bahwa passion dan strategi yang tepat dapat menghasilkan dampak positif.
Sejak berdirinya King Agency, Raden telah berkontribusi bagi masyarakat Purwakarta, khususnya di Desa Linggasari dan kecamatan sekitarnya, dengan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Layanan jasa yang beragam, mulai dari mabar, joki, jual beli akun, top-up game, hingga menyelenggarakan event esports, menunjukkan inovasi Raden dalam memanfaatkan potensi industri game.
Meski dampaknya masih pada skala kecil, Raden berharap kisahnya dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk melihat peluang di industri game, bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga sebagai sumber mata pencaharian yang nyata.
Dengan semangat pantang menyerah, Raden terus mengembangkan visi besarnya: menjadikan dunia esports sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Purwakarta.
Kisah Raden dari Desa Linggasari adalah bukti bahwa dengan kreativitas, komitmen, dan dukungan Pengurus Cabang Esports Indonesia Purwakarta, hobi dapat diubah menjadi peluang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.
King Agency bukan hanya tentang bermain game, tetapi juga tentang memberi harapan dan peluang bagi pemuda Purwakarta, untuk meraih mimpi mereka, sekaligus mengubah persepsi orang tua seperti Haji Farid, tentang potensi dunia game.