Pengembangan Ekosistem Moderasi Beragama Bagi Ulama MUI ala Dosen UNJ Jakarta

taktis.co – Program Studi (prodi) Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Timur menyelenggarakan pelatihan untuk memperkuat peran Ulama dalam dakwah moderasi, pada 27 Juli 2024.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 dai dan daiyah dari berbagai MUI kecamatan di Jakarta Timur dan mahasiswa yang sedang mengikuti program PDU (Pendidikan Dasar Ulama) MUI Jakarta Timur.

Pada kesempatan itu, Dosen prodi PAI UNJ Rudi M Barnansyah mengatakan, Indonesia adalah negara dengan mayortas Muslim terbesar didunia dan memiliki berbagai agama yang memiliki basis besar juga, semboyan bhineka tunggal ika yang memiliki pengertian berbeda-beda tapi mempunya tujuan yang sama.”Harusnya itu menjadi acuan bahwa sebagai warga negara Indonesia harus mampu mengedapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan,” ujar Rudi M Barnansyah.

Dia mengungkapkan, banyak hal yang perlu di perhatikan dalam hal ini antara lain bagaimana pengaruh utamaan nilai-nilai keberagamaan dalam bernegara, dan itu berperan langusung dalam kehidupan sosial dan individu sehingga bisa memahami dengan baik dan benar.

“Banyak berkembang pada saat ini dalam berkehidupan terutama terkait dengan nilai keagamaan, pemahaman-pemahaman yang terbilang ekstrim dan sampai pada nilai menghakimi orang baik secara kumpulan atau individu dengan cara yang tidak manusiawi sehingga membuat orang resah dalam berkehidupan, oleh karena itu perlu di buat ekosistem yang baik untuk memahami bagaiman bersikap dan berbuat,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, moderasi Beragama telah ditetapkan sebagai faktor penunjang pembangunan nasional melalui Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Kementerian Agama diberi mandat sebagai institusi utama (leading sector) dalam membangun kehidupan keagamaan moderat bangsa Indonesia.

“Lembaga keulamaan seperti MUI, merupakan mitra pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Atas dasar itu lembaga keulamaan tersebut perlu berperan aktif untuk memperkuat moderasi beragama sebagai core bussines mereka,” jelasnya.

Peran-peran tersebut, tambah dia, tidak akan mungkin terlaksana manakala ekosistem moderasi beragama belum dipahami secara utuh oleh eksponen-eksponen lembaga tersebut.

“Atas dasar itu pelatihan penguatan moderasi beragama bagi para ulama, dai, dan pemuka agama lainnya menjadi sangat signifikan untuk memastikan mereka memiliki pemahaman dan praktik beragama yang moderat. Pelatihan ini bertujuan. Pertama, enerapkan nilai-nilai moderasi beragama dikalangan MUI, kedua, memberikan pemahaman tentang ekosistem moderasi beragama, dan ketiga, mengembangkan kemampuan mereka untuk merancang strategi dalam menanamkan nilai moderasi beragama dalam kehidupan sosial-budaya,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *